Ganci dirakit, Es Krim dibagi
Kunci Sejukkan dan Lelehkan Suasana di Bulan yang Suci
3 menit baca
•
13 Mei 2025

Mulai dari manisnya es krim hingga genggaman ganci
Es krim mencair di sela canda
Ganci teranyam di tangan-tangan mungil
Bersama mengabdi dan menenun makna Ramadhan
Melalui tawa anak-anak dengan kasih yang tak lekang oleh waktu.
Tentang Kegiatan
Selama 2 hari 1 malam, tepatnya pada tanggal 22-23 Maret 2025, Skill Up bersama Gebrak Indonesia melaksanakan suatu program Live in di Desa Cupunagara, Kecamatan Cisalak, Subang, Jawa Barat. Adapun program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak di desa selama bulan suci Ramadhan. Program ini menawarkan berbagai project menarik dengan pembawaan yang menyenangkan. Selain itu, anak-anak juga diajak untuk mengikuti berbagai macam bentuk kegiatan dan pelatihan keterampilan sederhana mulai dari membuat gantungan kunci (ganci), bermain games, hingga membuat es krim. Melalui pelatihan tersebut, anak-anak diharapkan memperoleh manfaat dalam tumbuh kembang mereka ke depannya.
Puncak dari kegiatan ini ditandai dengan berbagi dan berbuka bersama masyarakat setempat serta anak-anak sebagai wujud kebersamaan di bulan suci Ramadhan. Berbagai macam masukan dan respon positif diperoleh dari berbagai pihak termasuk anak-anak selama keberlangsungan kegiatan. Seluruh kegiatan ini diharapkan mampu memberikan pengaruh positif yang berkelanjutan dalam meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan anak-anak di desa.
Interaksi Awal
Kegiatan “Petang Riang Ramadhan” diawali dengan mengumpulkan para warga Desa Cupunagara, khususnya anak-anak pada pukul 15.00. Tiga puluh menit kemudian, anak-anak terlihat mulai berdatangan memenuhi ruangan Balai Desa dengan antusias. Mereka tampaknya telah menantikan kegiatan ngabuburit yang telah disiapkan oleh volunteers. Sesuai dengan fokus utama Skill Up, yaitu pada bidang pendidikan, kegiatan pada sore hari itu memang telah dirancang sedemikian rupa sebagai wadah interaksi sekaligus sarana edukasi yang interaktif dengan tetap menjaga nilai-nilai kebersamaan yang hidup dalam masyarakat Desa Cupunagara.
Rangkaian Kegiatan
Kegiatan yang dilaksanakan terbagi menjadi 2 sesi utama, yaitu Sigma Lab dan Buka Bersama. Sebelum memulai kegiatan, anak-anak dibagi menjadi 5 kelompok yang masing-masing didampingi oleh 4 orang volunteers. Sigma Lab, diawali dengan sesi pertama, yaitu edukasi dengan tema “Perubahan Wujud Benda”. Materi ini disampaikan secara interaktif agar mudah dipahami oleh anak-anak. Tidak hanya sebatas pematerian, sesi ini kemudian dilanjutkan dengan eksperimen sains sederhana, yaitu “Pembuatan Es Krim” sebagai bentuk aplikasi langsung dari materi yang telah diberikan.
Selain sesi edukasi dan eksperimen, terdapat pula sesi kreasi. Pada sesi ini, anak-anak diajak untuk membuat gantungan kunci dari akrilik yang dihias menggunakan cat. Meskipun sederhana, kegiatan pada sesi eksperimen dan kreasi ini berhasil menjadi puncak antusiasme anak-anak Desa Cupunagara. Terlihat jelas kegembiraan yang tampak ketika mereka menunjukkan hasil kreasi yang telah dibuat. “Seru kak, aku paling suka pas kita sama-sama bikin gantungan kunci karena lucu,” kata Yeisya, salah satu peserta. Selama berinteraksi dengan volunteers, beberapa anak juga menyampaikan bahwa kegiatan ini menyenangkan karena menjadi pengalaman baru bagi mereka. Bahkan tak sedikit yang berharap akan diadakan kegiatan serupa di masa mendatang dengan aktivitas lain, seperti melukis atau memasak.
Kebersamaan yang Dirasakan
Kesenangan tak hanya dirasakan oleh anak-anak, tetapi juga oleh para orang tua yang hadir mendampingi. Kebahagiaan terpancar dari raut wajah mereka saat menyaksikan anak-anak menikmati setiap kegiatan. "Kalau bisa sering-sering ada kegiatan seperti ini karena selain bermanfaat, juga membantu kami mengurus anak-anak menjelang buka puasa," ungkap salah satu orang tua yang sempat berbincang dengan salah satu volunteer.
Menjelang maghrib, seluruh rangkaian kegiatan telah selesai. Sambil menanti tibanya waktu berbuka puasa, para peserta dan volunteers melakukan sesi dokumentasi serta penutupan acara. Setelah adzan berkumandang, seluruh warga dan volunteers berkumpul untuk menikmati hidangan berbuka puasa bersama, dalam suasana yang hangat dan penuh kebersamaan.
Lesson Learned
Berbagai macam kegiatan positif telah dilaksanakan selama program ini berlangsung disertai dengan berbagai masukan dan komentar yang membangun. Kerja sama dengan berbagai pihak menjadi kunci kesuksesan kegiatan ini. Ucapan terima kasih dan senyuman hadir sebagai buah dari kebersamaan yang terjalin.
“Terima kasih untuk setiap insan yang sudah berkontribusi dalam kegiatan ini. Semoga manfaatnya bisa terasa bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan. Tetap menebarkan kebahagiaan, maka nanti kalian pun akan menuainya,” pesan PO selaku pelaksana kegiatan ini.
Semoga hangatnya kebersamaan dan indahnya momen-momen ini tak hanya singgah di bulan Ramadhan, tetapi juga terus menetap di bulan-bulan setelahnya. Dari kegiatan ini, kita belajar bahwa berbagi kebahagiaan bisa dimulai dari hal-hal sederhana. Melalui kegiatan ini, diharapkan kepedulian terhadap pendidikan anak-anak di desa maupun di seluruh penjuru negeri dapat terus tumbuh dan terjaga—sebagai wujud nyata perhatian terhadap masa depan bangsa.
